Sekolah Garuda dan Beasiswa Kuliah: Fakta dari Wamen Stella

Sekolah Garuda dan Beasiswa Kuliah: Fakta dari Wamen Stella

Sekolah Garuda dan Beasiswa Kuliah: Fakta dari Wamen Stella

Pernyataan bahwa siswa Sekolah Garuda “otomatis” mendapatkan beasiswa kuliah menjadi sorotan publik setelah di luncurkannya program beasiswa beasiswa garuda oleh kementrian pendidikan tinggi, sains, dan teknologi (Kemendiktisanintek). Namun, menurut wakil menteri Diktisaintek Stella Christie, anggapan tersebut tidak sepenuhnya tepat. Berikut uraian lengkapnya yang penting untuk di ketahui siswa, orang tua, dan pihak sekolah.

Apa itu Sekolah Garuda dan Beasiswa Garuda?

Program Sekolah Garuda adalah inisiatif pemerintah indonesia untuk membetnuk sekolah menengah atas atau madrasah berasrama yang di fokuskan pada talenta STEM (Science, Technology, Engineering, Mathematics) serta di tujukan untuk wilayah 3T (tertinggal, terdepan, terluar) maupun seluruh daerah. Sekolah ini juga bagian dari “Quick Win” prioritas Presiden.
Sementara itu, Beasiswa garuda adalah salah satu skema beasiswa yang terkait dengan siswa sekolah garuda, dengan tujuan mendukung siswa berprestasi agar dapat melanjutkan ke perguruan tinggi terbaik dalam maupun luar negeri.

Apakah Otomatis?

Jawaban Stella Christie cukup tegas: tidak otomatis. Meskipun siswa sekolah garuda di berikan prioritas dalam program beassiwa tersebut, namun masuknya itdak berarti langsung mendapat beasiswa tanpa melalui seleksi. Dalam wawancara, Stella menyatakan:

“Beasiswa garuda ini di prioritaskan untuk mereka yang berasal dari sekolah garuda. Namun tidak otomtis, ya. Jadi harus di perjuangkan.” Selain itu, seleksi tidak hanya berbasis sekolah asal, tetapi juga mempertimbangkan prestasi akademik/non-akademik dan kondisi ekonomi siswa.

Baca Juga: Binus University Dorong Mahasiswa Kuasai AI Tanpa Larangan

Kriteria dan Hal Utama yang Diperhatikan

Berdasarkan keterangan resmi:

  • Siswa harus terlebih dahulu di terima di perguruan tinggi baik di dalam maupun di luar negeri, sebagai bagian dari syarat beasiswa.
  • Latar belakang ekonomi menjadi aspek penting. Beasiswa akan lebih di fokuskan kepada siswa yang benar benar membutuhkan bantuan meskipun memiliki prestasi.
  • Tidak terbatas hanya siswa sekolah garuda. Pada tahun awal skema buka juga untuk pelajar dari sekolah lain yang berprestasi. Namun di tahun tahun selanjutnya, beasiswa utama akan di prioritaskan untuk siswa sekolah garuda.

Skema Penerimaan di Sekolah Garuda

Bukan hanya soal beasiswa kuliah, masuk ke sekolah garuda sendiri memiliki dua jalur:

  • Jalur beasiswa penuh (sekitar 80% siswa)yang di berikan pemerintah mencakup biaya sekolah, asrama, dan kebutuhan terkait.
  • Jalur berbayar untuk siswa dari keluarga yang mampu sekitar 20% dari total.
    Namun, baik jalur beasiswa maupun jalur berbayar tetap melalui seleksi ketat berdasarkan prestasi.

Implikasi untuk Siswa dan Orang Tua

  • Jangan menganggap beasiswa kuliah di jamin otomatis hanya karena sekolah di sekolah garuda. Masih di perlukan prestasi dan seleksi.
  • Mulailah bersiap dari SMA: fokus pada prestasi akademik, kegiatan non-akademik, pengembangan talenta STEM, serta menyiapkan dokumen ekonomi jika di perlukan.
  • Gunakan kesempatan sekolah karena sekolah garuda di rancang untuk memberi kualitas tinggi dan dukungan agar siswa bisa di terima di kampus dalam maupun luar negeri.
  • Bagi yang tidak masuk Sekolah Garuda atau belum lolos beasiswa, Masih ada opsi lain. Stella menyebut bahwa Kemendiktisaintek bersama Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) akan menyusun skema beasiswa S1 guna memperluas akses ke jenjang sarjana.

Kesimpulan

Program sekolah garuda dan beasiswa garuda membawa peluang besar bagi peningkatan kualitas pendidikan dan akses ke perguruan tinggi, terutama bagi siswa berprestasi dan dari latar belakang ekonomi yang belum kuat. Namun, masuk sekolah garuda tidak otomatis berarti mendapatkan beasiswa kuliah. Siswa dan orang tua harus memahami persyaratan, mempersiapkan diri dengan baik, dan tetap aktif mencari peluang. Penjelasan dari Wamen Stella Christie memberikan kejelasan bahwa prioritas memang ada, tapi seleksi tetap mutlak.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *